Mojokerto – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto bakal menerapkan jam operasional taman atau ruang terbuka hijau (RTH). Langkah ini diambil pemda agar fasilitas umum (fasum) tidak disalahgunakan. Termasuk untuk mencegah kembali terjadinya aksi mesum muda-mudi di Taman Lalu Lintas Mojosari pada Sabtu (27/9) dini hari.
Kepala DLH Kabupaten Mojokerto Rachmat Suharyono mengungkapkan, sejumlah taman, termasuk Taman Lalu Lintas Mojosari, bakal diberlakukan jam buka tutup. Yakni, buka mulai pukul 05.00 dan tutup pukul 21.00 pada untuk Senin-Jumat. Dan akhir pekan RTH bakal ditutup pukul 22.00. ”Mulai hari ini (Senin, Red) jam buka-tutup ini akan kita terapkan di taman-taman atau RTH,” ungkapnya, kemarin.
Teknisnya, lanjut dia, DLH akan menempatkan petugas khusus untuk membatasi jam operasional sekaligus mengawasi situasi di area taman. Di samping itu, DLH akan menambah penerangan taman yang kurang optimal saat malam hari.
Pasalnya, minimnya penerangan berpotensi membuat RTH dijadikan tempat asusila hingga kriminalitas. ”Kita sudah petakan, taman mana saja yang perlu kita tambah penerangannya maupun diganti sarana prasarananya. Ini kita lakukan bertahap,” jelas Rachmat.
Mantan Kepala DPRKP2 Kabupaten Mojokerto ini menambahkan, sejumlah langkah ini akan diterapkan di seluruh RTH yang dikelola pemkab. Mulai dari Taman Lalu Lintas Mojosari hingga RTH Sooko. ”Supaya RTH atau taman-taman yang disediakan pemda ini bisa dimanfaatkan masyarakat dengan semestinya dan sesuai peruntukannya,” tandasnya.
Sekadar diketahui, video berdurasi 30 detik yang menunjukkan dua sejoli bercumbu di Taman Lalu Lintas Mojosari pada Sabtu (27/9) dini hari viral di media sosial Facebook. Ulah muda-mudi yang belum diketahui identitasnya ini menuai sorotan publik. Itu karena aksi mesra mereka dilakukan di fasum yang notabene tidak sesuai peruntukan sekaligus melanggar aturan dan norma sosial.(deA)